EDUKASIJUARA -- Meta Platforms menyampaikan kalau mereka bakal menyingkirkan sekitar 11.000 pekerja, atau 13 % dari tenaga kerjanya, karena induk Facebook menduplikasikan taruhan metaverse yang terdapat resiko di tengahnya pasar advertising yang tumbang dan inflasi yang tinggi waktu beberapa dasawarsa.
PHK massal, antara yang paling besar tahun ini dan yang pertama kali di dalam 18 tahun riwayat Meta, mengikut beberapa ribu PHK di perusahaan technologi yang lain tergolong Twitter punya Elon Musk, Microsoft dan Snap.
Seperti beberapa rekannya, Meta secara agresif mengambil sepanjang endemi untuk penuhi kenaikan pemakaian jejaring sosial oleh pembeli yang teperdaya di dalam rumah. Tapi usaha udah jadi menurun tahun ini, sebab advertiser dan pelanggan hentikan pengeluaran dalam hadapi ongkos yang naik dan suku bunga yang bertambah sangat cepat.
"Bukan sekedar perdagangan online kembali pada mode awal kalinya, tapi pengurangan ekonomi makro, bertambahnya perebutan, serta lenyapnya tanda iklan udah menimbulkan pemasukan kami lebih rendah dari yang saya mengharapkan," kata Chief Executive Officer Mark Zuckerberg dalam sebuah pengakuan seperti diambil dari Kanalnewsasia, Kamis (10/11).
"Saya salah tafsir, dan saya memikul tanggung jawab oleh karena itu," sambungnya.
Selain penghentian hubungan kerja (PHK), perusahaan akan kurangi ruangan kantor, turunkan pengeluaran diskresioner, serta perpanjang pembekuan penerimaan sampai kwartal pertama buat mengontrol pengeluaran.
Sebagai sisi dari paket pesangon, Meta akan bayar 16 minggu penghasilan inti serta dua minggu tambahan untuk tiap tahun periode kerja, dan semuanya tersisa waktu cuti berbayar.
Karyawan yang terserang resiko juga terima saham yang dikukuhkan pada 15 November serta lingkup perawatan kesehatan waktu 6 bulan.
Perusahaan tidak mengutarakan cost pastinya buat PHK, akan tetapi menyampaikan angka itu termaksud dalam estimasi pengeluaran 2022 yang dikabarkan awal mulanya di antara US$85 miliar dan US$87 miliar.(Red)